Beberapa hari yang lalu sebuah paket kiriman dari Tokopedia tiba di rumah CakSIs. Paket itu berisi Raspberyy Pi 400 Personal Computer Kit. Isi paket tersebut berisi sebuah Personal Computer mini yang aslinya hanya seukuran kartu KTP, namun pada Raspberry Pi 400 ini didesain dalam bentuk sebuah keyboard mungil kokoh berwarna putih lengkap dengan mouse dan peralatan yang lain.
Memiliki Raspbery Pi ini ibarat memiliki sebuah komputer atau laptop, tapi karena memang bentuknya yang kecil, maka otomatis banyak juga keterbatasannya. Tentu saja kita tidak bisa melakukan operasional editing multimedia karena kemampuan utama Raspberry Pi ini memang bukan untuk itu. Kelebihannya terletak pada fungsi untuk programer dan developer berbasis sirkuit board yang mana pada Raspberry Pi ini sudah tertanam pin GPIO dan juga bisa digunakan sebagai server di rumah karena Raspberry Pi ini berbasis sistem operasi Linux.
Untuk pemanfaatan bagi CakSis sendiri, insya Allah akan saya pergunakan untuk membuat server file sharing guna memudahkan penggunaan media Hardisk sebagai media penyimpanan yang bisa diakses dalam 1 jaringan dalam rumah. Selain itu juga bisa digunakan sebagai sebuah komputer dengan beban kerja untuk sekedar browsing, nonton youtube atau penggunaan yang bersifat ringan lainnya.
Linux pada Raspberry Pi 400 ini menggunakan sistem operasi Debian. Yang mana untuk turunan dari sistem operasi Debian ini ada sistem operasi Ubuntu dengan penampilan Desktop yang tampak lebih stylish dan modern, tapi pada sistem command line nya masih memiliki perintah-perintah yang sama. Sementara sebagai server file sharing nanti akan menggunakan aplikasi Samba Server, mengingat bahwa aplikasi ini juga memiliki tampilan GUI untuk memudahkan setting pada aplikasinya. Selain itu karena banyak tutorial yang tersebar di youtube atau media lain untuk cara setting aplikasi Samba Server, dan juga mengingat beberapa tahun yang lalu CakSis pernah mengerjakan membangun server file sharing di perkantoran jadi lebih terasa familiar.
Penggunaan media penyimpanan sendiri sekarang ini memang juga diperlukan seiring dengan beberapa kemudahan bagi kita untuk berfoto, membuat video pada smartphone. Sehingga pada saatnya isi file pada smartphone sudah penuh bisa untuk segera kita cut dan paste ke media penyimpanan seperti Hardisk atau Flashdisk, daripada kita menyimpan di media sosial yang mana hal-hal yang bersifat privasi seringkali terabaikan.